Pos Bali, 24 November 2013

PUISI-PUISI KURNIA HIDAYATI
(Pos Bali, 24 November 2013)


Fragmen Puisi yang Berserak di Tubuhmu
: Jalan Kusuma Bangsa

1/

kukira orang-orang lebih memilih kesunyian sebagai sesuatu hal yang patut dicita-citakan
daripada kerlap lampu di mata kendaraan, bising parau klakson
juga umpatan yang rapat menyesak, berceceran, tumpah di sepanjang jalan

“yang datang beriringan, tanpa mengenal, namun menyimpan dendam. saling ingin mengakhirkan ...”

 bisikmu, manakala kepak sebuah senja hinggap di rata punggungmu

2/
tiap hujan tiba, mungkin kau seumpama tetua yang menyadarkanku ihwal seberapa penting menjamu tamu.
kau membiarkan hujan berlama-lama menginap di tubuhmu.
bermain-main keruh air di becek ceruk comberan, menyentuhi pelataran gedung-gedung.
juga tiduran di lantai rumahmu yang legam – mengisyaratkan betapa fragmen hidup yang gemar berlintasan itu sedemikian muram

3/
selain kepada hujan, kepada siapa lagi kau hendak bermurah kalbu, duhai tubuh jalan?

mungkin kepada sampah yang mengubur ingatan perihal seberapa elok sebuah peta di alur tenteram yang asri membahagiakan, bagai sebuah ranah kehibukan yang mengizinkanmu untuk teguh beristirah sembari membilang jumlah keberangkatan dan sapaan yang dibuhul di runcing rambut rerumputan.
atau kepada gedung-gedung pongah yang menjejalimu
dengan janji-janji.
juga kepada liang lahat pohon yang kau epitafkan dengan kalimat cinta paling abai dan tak peduli


namun, akan sampai kapankah kau ingin bersenang-senang dalam muslihat waktu dan hujan ?

padahal, merekalah yang lama-lama akan mengajakmu
menemui ketiadaan menyakitkan

2013


posted under | 1 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Diberdayakan oleh Blogger.

Tulisan-tulisan

Followers


Recent Comments