Puisi Jadul :Pengais Terang
Pengais Terang (Tema: Bertahannya
hidup seseorang)
Oleh: Kurnia Hidayati
1.
Tiba-tiba aku ingin menjadi
kunang-kunang. Yang lepas dari toples kaca lantas hinggap di pundakmu. Agar
sedikit saja aku mampu, memberi sedikit cahaya
Pada malam-malammu yang membuta
Ah, apa yang kau cari? Duhai
pengais terang
Kaleng bekas sarden atau bungkus
nasi yang malang
Lalu baju-baju yang dibiarkan usang
Di mainkan angin—membikin tubuhmu
menggelinjang?
2.
Apa yang tertinggal di pendar lampu
taman?
Siluet tubuh itu mendadak
menampilkan liuk tanpa keindahan
Kau masih saja berjalan, tanpa alpa
menghitung imajinasi warna
Mengenai nasi, mengenai jus warna
merah muda
Namun, tak pernah nyata
Tubuhmu benar-benar hampir rubuh
Dihempas peradaban, diguyur
angan-angan yang bisa saja menderas tiba-tiba. Membawamu hanyut, menelan
tubuhmu yang susut.
Namun, kau tetap saja bertahan.
Mengais-ngais terang.
Dari satu ruang ke ruang
mendadak aku bimbang. Harus
menamaimu sebagai apa?
1 komentar:
keren keren mbak tulisannya. benar benar bernyawa.
Posting Komentar