Puisiku buat lomba : Secarik Maaf untuk Sahabat
Tempo hari, kubuang buku harian lusuh
Berkisah segala cinta, tawa, dan keluh
Tentang namamu
Dalam angkuh kubisik kata,
“Aku tak lagi butuh dirimu....”
Aku meluap lupa pada sebuah nama, pada sebuah perjamuan
Bintang yang sering kita pandang, telah lumat dalam ingat
Kuingkari jarak yang sungguh dapat kulacak
Lantas kusimpan potretmu, pada bingkai berkarat
Hari telah mengubah nama, waktu belum usai mengganti posisi
Canda tawa dan janji masa muda mengabur begitu saja
Acuhku retakkan prasasti
Sebuah persahabatan
Lalu pada sebuah senja di akhir Ramadhan
Gema takbir memukul sisi penaku
Meluruh jiwaku
Simbahi lembaran penuh nista
Aku mengais bumi, temui keping ceriamu
Maaf kugemakan di antara koridor waktu
“Sobat, maafkan salahku...”
Duhai sahabat,
Benar-benar kupahami arti sebuah pertemuan
Tak kupungkiri awal sebuah perpisahan
Kuakui ku tak selalu benar
Secarik maaf ini kukirim kepadamu, teriring butir ketulusan yang kukabar bersama angin…
:Untuk sahabat masa sekolahku yang kerap terlupa
Sehingga tak jarang, kita tak pernah berkabar
Tentang gerimis dan hujan yang kerap jadi mimpi kita
By: Kurnia Hidayati
NB: Ini puisiku yang tempo hari di ikutkan lomba yang diadakan sebuah komunitas di jejaring sosial Facebook bernama Komunitas Pecinta Puisi
Dan berhasil meraih juara kedua Favorit karena mendapat Like sebanyak 125.
Untuk yang mau ngopy tulisan di harap mencantumkan nama penulis untuk menghargai penulis. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar