Pikiran Rakyat, 12 April 2015
Sesudah Api
1/
sesudah api lesap pada fragmen malam, kesendirian bagai
mencengkeram kuduk diam-diam.
doa-doa menggantungi langit-langit ruang
dan seorang perempuan meringkuk semenjak petang
“wahai hantu dari hala selatan
usaikanlah kembara—gentayangan di jiwa perempuan bimbang
carilah jiwa lain yang kukuh bagai trembesi
yang luput dicicipi gergaji tebang!”
teriak perempuan dalam hati.
namun api telah meliukan diri sebelum padam. jiwa
perempuan itu tak pernah usai mengutarakan dendam.
2/
sesudah api undur diri
lepas nyala
jelaga seketika menyongsong mata
doa-doa perempuan berjiwa bimbang
berhambur dan terbang
menyelelinap di kisi ventilasi
melesat menuju hitam cakrawala
sementara malam semakin tinggi
perempuan itu mengigil dan menerka-nerka
kegelapan lain yang tak lagi bisa dinujum mata
0 komentar:
Posting Komentar