Kau Adalah Hujan
Aku mengingatmu sebagai
Gugur air yang turun menjelma hujan
Atau memang kau hujan
Bukan, kau embun
Entah sudahlah...
Di sebuah simpang kau menjelma seseorang yang duduk terdiam tanpa pandang
Di tanganmu kau gengam kaleng usang berhias korosi disana-sini
Ya, kau adalah hujan
Senyummu adalah harga mati
Tersebab rengekmu adalah nilai sebenarnya
Untuk receh, untuk rupiah
Ah, kau memang benar-benar hujan rupanya
Hingga tak cukup kubuka payung untuk menghalau derasmu
Aku telah basah
Batang, 5 Des 2011
0 komentar:
Posting Komentar