Sajak Malam yang Mulai Padam
Jelas kuingat setiap huruf yang tertoreh pada lembar tanpa garis, waktu itu
Aksara terasa lincah, meluncur, menukik, di kedalaman hati
Dan aku masih mengingatnya
Hari ini, kucoba menyapanya lagi
Ia membisu, tak bergeming
Hanya gemeletak kuku membentur pelataran meja
Untuk siapa saja
Lembar itu merana
Adakah tinta mampu lagi berkata
Adakah hati kembali menyuara
Aku masih mengingatnya
Dengan bekal kepingan segala kenang, kucari jejaknya untuk diriku
Yang dungu
Juga lugu
Aksara tak membisu
0 komentar:
Posting Komentar