Aku Menantimu
Kalau saja nama tempat bukan ujian
Mungkin
Masa juga akan berpijar serupa warna lampu
Yang nyala yang meredup
Ketika sepi,
Aku menanti bulir hujan yang di turunkan langit
Lalu menjadikannya permata yag di bekukan waktu
Tahukah kau,
Malam menjelma rumah singgah bagi jiwaku yang terlanjur ingin
Menjadi sang penanti
Seperti musim yang tak ubahnya hanya julukan
Sebuah pertemuan
Duhai kristal hati,
Jemari ini tak jua lelah menghitung detik jam
Mengantar syair kerinduan
Labuh di benakmu
Hati ini tak mungkin mencemar batu
Dalam lautmu yang biru
Yang menjadikanku damai
Aku menantimu,
Menatap langit yang penuh dengan cerita yang kembali kita pilin
0 komentar:
Posting Komentar